Ikuti Kami: |
 

Articles

Mengatasi batu Di Saluran Kemih

Batu di saluran kemih adalah kumpulan padat dari mineral yang terbentuk di saluran kandung kemih atau ginjal. Bentuknya seperti batu kerikil dan dapat ditemukan di ginjal, ureter atau kandung kemih.

Apa yang menyebabkan batu di saluran kemih?
Batu terbentuk karena urin memiliki kandungan garam dan sisa metabolisme yang berlebihan. Kadar mineral yang tinggi serta jumlah urin yang sedikit akan menyebabkan pembentukan batu di saluran kemih.
Aktivitas tubuh yang dapat menyebabkan batu di saluran kemih antara lain:
  • Dehidrasi
  • Konsumsi air yang sedikit
  • Kehilangan banyak cairan (misalnya lewat keringat)
  • Pola makan dengan kandungan mineral tinggi
  • Pengeluaran mineral yang tinggi di urin karena faktor genetik.
Gejala
  • Sakit pinggang yang disertai mual dan muntah
  • Darah pada urin
  • Rasa tidak nyaman saat mengeluarkan urin
  • Akan tetapi, pada sebagian kasus bisa jadi tidak ada gejala tertentu.
Litotripsi Gelombang Kejut Ekstrakorporeal
Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) atau Litotripsi Gelombang Kejut Ekstrakorporeal adalah metode invasif minimal untuk mengatasi batu ginjal. Bahkan prosedur ini adalah prosedur non-invasif yang tidak memerlukan pembedahan bagian tubuh, dimana energi dalam bentuk gelombang kejut dialirkan pada batu di saluran kemih sehingga batu akan pecah/ hancur. Keunikan dari metode ini adalah penggunaan gelombang kejut yang terfokus, dimana gelombang non-intrusif ini akan dialirkan ke dalam tubuh dan ditargetkan ke batu yang ada di saluran kemih. Batu yang hancur menjadi butiran-butiran kecil akan keluar bersamaan dengan urin.

Metode ini digunakan untuk mengatasi batu pada ginjal, ureter dan kandung kemih. Prosedur ini tidak memerlukan rawat inap dan pasien dapat kembali ke aktivitas pekerjaan pada keesokan harinya. Prosedur ini dilakukan kurang dari 1 jam dan tidak memerlukan anestesi. Tingkat keberhasilannya sekitar 60 – 90 persen untuk satu kali prosedur, tergantung dari letak batunya.

Prosedur tambahan terkadang diperlukan untuk batu yang lebih besar. Karena sifatnya yang non-invasif, kemungkinan komplikasi sesudah prosedur kurang dari 5 persen yang dapat berupa infeksi saluran kemih, darah pada urin, sakit perut/ pinggang karena adanya kepingan batu dan lebam pada ginjal (yang sangat jarang terjadi).
BERANDA
  • Buklet Pasien
  • CARI DOKTER RUMAH SAKIT KLINIK TENTANG KONTAK
    WA ICON
    WA ICON